Di Indonesia, ada banyak mitos yang berkembang dan dipercaya oleh masyarakat. Misalnya, kupu-kupu masuk rumah berarti rumah tersebut akan kedatangan tamu. Atau gadis yang duduk di depan pintu akan kesulitan mendapatkan jodoh.
Ada pula mitos seputar hewan yang dipercaya oleh banyak orang, tetapi ternyata keliru. di video kali ini akan membahas fakta mitos yang masih terkenal di masyarakat.
1, Mitos hiu bisa mencium aroma setetes darah dalam jarak bermil-mil.
Faktanya, Indra penciuman hiu memang punya kepekaan tinggi. Mereka bisa mendeteksi bau hingga 1 bagian darah per 10 miliar bagian air. Ini tergantung bahan kimia dan spesies hiu.
Namun, terlalu mustahil hiu bisa mencium aroma setetes darah dari jarak bermil-mil. Bila diibaratkan, 1 bagian darah per 10 miliar air itu sama seperti setetes darah di kolam renang ukuran olimpiade, bukan seluas samudra.
2, Mitos jerapah hanya tidur 30 menit dalam sehari.
Faktanya, Sebagai hewan diurnal, jerapah punya pola tidur yang cukup normal. Hewan berleher panjang ini tidur sekitar 4,6 jam per hari untuk menghindari predator.
Menurut penelitian di sebuah kebun binatang di Belanda, ada dua cara jerapah tidur, Yakni berdiri tegak tetapi tidak bergerak sembari memiringkan sedikit lehernya ke depan dianggap sebagai tidur siang ringan.
Sementara, berbaring dengan kaki terlipat dan leher bersandar ke tubuhnya dianggap sebagai tidur nyenyak. Berbaring membuatnya rentan dari serangan singa, predator utamanya.
3, Mitos tikus sangat menyukai keju.
Faktanya, Tikus mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran untuk bertahan hidup.
Menurut studi yang dilakukan di tahun 2006, menemukan bahwa tikus cenderung mengangkat hidung pada keju daripada makanan lain karena baunya yang kuat. Penelitian ini juga mengatakan bahwa keju kemungkinan berbahaya bagi makhluk kecil seperti tikus.
Tikus adalah hewan yang oportunistik. Artinya, mereka tidak pilih-pilih makanan, bahkan sisa-sisa di tempat sampah sekalipun. Walau tidak ada keju, mereka masih bisa bertahan.
4, Mitos gajah takut pada tikus.
Faktanya, Gajah takut pada lebah.
Ketika menjumpai serangga kecil ini, mereka akan mengepakkan telinganya dan mungkin terlihat panik ketika mendengar dengungan lebah. Terutama, lebah Afrika yang berkerumun dan terkenal agresif.
Lebah ini mungkin menyengat area sensitif gajah, seperti belalai, mulut, dan mata. Ketakutan gajah dimanfaatkan petani dengan menempatkan lebah untuk melindungi tanaman dan menjauhkan gajah dari lahan pertanian.
5, Mitos burung unta mengubur kepalanya di pasir saat merasa terancam.
Faktanya, Burung unta tidak mengubur kepalanya di pasir saat ketakutan atau merasa terancam. Itu adalah caranya menggali lubang dangkal di pasir untuk dijadikan sarang bagi telurnya. Justru, jika burung unta merasakan bahaya dan tidak bisa melarikan diri, ia akan jatuh ke tanah dan tetap diam.